Blog

R.A Kartini : Perempuan pembawaan peradaban

Fenomena patriarki yang marak terjadi hingga ada saja sudutkan perempuan serta stigma-stigma yang menganggap kedudukannya sebagai perempuan yang maskulin dan feminim, padahal perempuan juga memiliki hak yang sama seperti laki-laki dalam artian bisa memilih arah hidup sendiri.

Kesetaraan gender sebagai perjuangan para perempuan dalam mendapatkan haknya entah dari ranah pendidikan,politik,bahkan menjadi pemimpin sekalipun untuk mewujudkan impian dan cita-citanya dalam Q.S. Al-Nahl ayat 97. Pendidikan bagi perempuan itu bukan hanya hak tetapi juga merupakan suata kewajiban yg sama dibebankan seperti halnya dengan laki-laki dan kita memperjuangnkan hak dan kewajiban.

Makna dari firman-Nya ialah perempuan memiliki hak dalam hidupnya bebas dalam mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya karena kecerdasan anak sejak dari laki-laki memilih pasangan (istri) dan madrasah pertama ialah seorang ibu.

Oleh karena itu, perjuangan untuk mencapai hak-hak perempuan tidak hanya menjadi hak mereka, tetapi juga tanggung jawab bersama, Kesetaraan gender bukan hanya untuk kepentingan perempuan saja, melainkan untuk menciptakan harmoni dan kemajuan bersama dalam bingkai keragaman. Dengan memahami bahwa kesetaraan gender adalah investasi untuk seluruh masyarakat dalam menciptakan keadilan dan kesejahteraan.

Perempuan juga kerap kali disebut sebagai agen perubahan karena dapat menginspirasi generasi mendatang untuk melihat nilai dan potensi setiap individu tanpa dibatasi oleh gender. Dengan demikian, mereka tidak hanya meraih hak-haknya, tetapi juga berkontribusi secara aktif dalam merancang masyarakat yang lebih inklusif, dinamis dan progresif.

Adapun kutipan dari RA Kartini :
“Sampai kapanpun, kemajuan perempuan itu ternyata menjadi faktor penting dalam peradaban bangsa.”

Kutipan diatas dari RA Kartini memperlihatkan betapa pentingnya peran perempuan dalam mengukir kemajuan suatu bangsa. Dalam perjalanan sejarah, kita menyaksikan bagaimana kontribusi perempuan tidak hanya menciptakan perubahan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga menjadi pendorong utama untuk inovasi dan perkembangan dalam berbagai bidang. Melalui pemikiran dan aksi mereka, perempuan menjadi katalisator yang membentuk fondasi peradaban, membuktikan bahwa keberhasilan suatu bangsa tidak dapat terlepas dari kemajuan perempuannya.

Di era globalisasi yang semakin meningkat ini, adanya tuntunan bagi kaum perempuan untuk mengoptimalkan diri karena perempuan turut andil besar dalam suatu lingkungan, sosial, pendidikan, agama dan bangsa. Oleh karena itu kelangsungan hidup suatu negara sangat bergantung pada kaum perempuannya. Jika ada suatu negara yang tidak menghormati dan menghargai kaum perempuannya cepat atau lambat negara tersebut akan hancur.

Untuk mengoptimalkan peran serta kontribusinya, kaum perempuan memerlukan keberanian serta kepercayaan diri dalam menyikapi permasalahan permasalahan yang ada tidak cukup dalam menyikapi saja tetapi sigap dalam aksi hingga menimba ilmu pengetahuan setingi-tingginya serta memanfaatkan perpustakaan yang tersedia dan menggali informasi-informasi yang relevan.

Dengan memandang perempuan sebagai agen perubahan, kita merayakan kontribusi mereka sebagai kekuatan dinamis yang membimbing masyarakat menuju masa depan yang lebih adil, sejahtera dan penuh dengan potensi yang belum tergali sepenuhnya.

Kelokmpok 7 : Ida Azhari Lubis dan Andi Sitti Khasmi Syafaruddin.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button