Tenggelamnya Kapal RMS Titanic: Tragedi Besar yang Mengubah Sejarah
Titanic adalah kapal terbesar di dunia pada pelayaran perdananya. Kapal ini dibangun pada tahun 1909 sampai 1911 oleh galangan Harland and Wolff di Belfast. Kapal ini mampu mengangkut 2.224 penumpang. Meski Titanic mempunyai perlengkapan keamanan yang maju seperti kompartemen kedap udara dan pintu kedap udara yang dapat dioperasikan dari jarak jauh, kapal tersebut tidak memiliki sekoci yang cukup untuk menampung seluruh penumpang kapal. Karena regulasi keamanan laut yang sudah kuno, Titanic hanya mengangkut sekoci yang hanya mampu menampung 1.178 penumpang – panjangnya dari total penumpang dan awak kapalnya.Setelah meninggalkan Southampton pada 10 April 1912, Titanic berhenti di Cherbourg, Prancis dan Queenstown (sekarang Cobh), Irlandia sebelum berlayar ke barat menuju New York. Pada tanggal 14 April 1912, empat hari pasca pelayaran, tepatnya 375 mil di selatan Newfoundland, kapal menabrak sebuah gunung es pukul 23:40 (waktu kapal; UTC-3). Tabrakan yang agak menggesek ini mengakibatkan pelat lambung Titanic melengkung ke dalam di sejumlah tempat di sisi kanan kapal dan mengoyak lima dari enam belas kompartemen kedap airnya. Selama dua setengah jam selanjutnya, kapal perlahan terisi air dan tenggelam. Para penumpang dan sejumlah kapal awak diungsikan ke dalam sekoci, kebanyakan sudah diluncurkan dalam keadaan setengah penuh. Banyak pria dalam jumlah yang tidak seimbang – hampir 90% di Kelas Dua – ditinggalkan karena para petugas yang memuat sekoci mematuhi protokol “wanita dan anak-anak terlebih dahulu”. Tepat sebelum pukul 02:20, Titanic patah dan haluannya tenggelam bersama seribu penumpang di dalamnya. Orang-orang di udara meninggal dalam hitungan menit akibat hipotermia karena bersentuhan dengan samudra yang sangat dingin.710 penumpang selamat diangkat dari sekoci oleh RMS Carpathia beberapa jam kemudian.
Titanic dilengkapi dengan tiga mesin – dua mesin uap tiga ekspansi empat silinder bolak-balik dan satu turbin Parsons bertekanan rendah di tengah – yang masing-masing mendorong satu baling-baling. Dua mesin bolak-balik memiliki kekuatan gabungan sebesar 30.000 hp dan sisa 16.000 hp berasal dari turbin.White Star Line sebelumnya berhasil memakai kombinasi mesin yang sama pada kapal SS Laurentic. Gabungan ini memberikan kombinasi performa dan kecepatan yang bagus; mesin bolak-balik sendiri tidak cukup kuat untuk mendorong sebuah kapal kelas Olympic pada kecepatan yang diinginkan, sementara turbin lumayan kuat namun mengakibatkan getaran yang tidak nyaman, sebuah masalah yang memengaruhi kapal-kapal serba turbin milik Cunard, Lusitania dan Mauretania.Dengan menggabungkan mesin bolak-balik dengan sebuah turbin, pemakaian bahan bakar dapat dikurangi dan tenaga motif meningkat dengan jumlah uap yang sama.
Dua mesin bolak-balik berukuran raksasa, masing-masing sepanjang 63 kaki (19 m) dan berbobot 720 ton. Pelat dasarnya sendiri berbobot 195 tonKedua mesin didorong tenaga uap yang dihasilkan 29 ketel, 24 di antaranya berujung ganda dan 5 berujung tunggal, yang terdiri dari 159 tungku secara keseluruhan.Ketel-ketel tersebut berdiameter 15 kaki 9 inci (4,80 m) dan sepanjang 20 kaki (6,1 m), masing-masing berbobot 91,5 ton dan mampu menampung 48,5 ton air.
Ketel ini dipanaskan oleh pembakaran batu bara, 6.611 ton di antaranya ditampung di bunker Titanic dan 1.092 ton sisanya disimpan di Hold 3. Tungku-tungku tersebut membutuhkan lebih dari 600 ton batu bara sehari yang disodok ke dalam menggunakan tangan, sehingga membutuhkan tenaga 176 juru api selama 24 jam.100 ton abu per hari dibuang dengan melepaskannya ke laut.Pekerjaan seperti ini tampak keras, kotor, dan berbahaya, meski digaji relatif besar,ada tingkat bunuh diri yang tinggi di antara para juru api yang menjalaninya.
Uap buangan yang meninggalkan mesin bolak-balik dimasukkan ke turbin di buritan. Dari sana, uap diteruskan ke kondensator sehingga bisa diembunkan menjadi air dan dipakai lagi.Mesin-mesin terpasang langsung dengan tangkai panjang yang mengendalikan baling-baling. Ada tiga baling-baling, satu untuk setiap mesin; baling-baling terluar (atau samping) adalah yang terbesar, masing-masing terdiri dari tiga bilah aloi mangan-perunggu dengan diameter total 235 kaki (72 m).Baling-baling tengah berdiameter 17 kaki (5,2 m),dapat dihentikan, namun tidak dapat dimundurkan.
Pembangkit listrik Titanic mampu menghasilkan lebih banyak listrik ketimbang satu pembangkit listrik kota pada masa itu. Buritan mesin turbin terisi oleh empat generator listrik tenaga uap 400 kW yang digunakan untuk menyediakan tenaga listrik kapal, plus dua generator pembantu 30 kW untuk keperluan darurat.Tempatnya ada di belakang kapal, sehingga masih sempat beroperasi sampai menit-menit terakhir sebelum kapal tenggelam.
Penulis: Kelompok 8/Bpi C -Citra-Izzul muslimin Hasanuddin-jumriyani